Istilah-istilah Dasar Fotografi A-Z part 1

A : Singkatan dari auto, yaitu sebuah sandi untuk pilihan fasilitas otomatis. Artinya, bila selector diputar ke posisi ini, bukaan diafragma akan bekerja secara otomatis setelah pemotret memilih suatu kecepatan (shutter speed) atau sebaliknya.

AF : singkatan dari auto focus, yaitu cara kerja kamera tanpa mengharuskan pemotret memutar-mutar sendiri penemu fokus(jarak). Sistem ini bekerja setelah pemotret menekan tombol “on” pada perintah fokus.
AL servo AF : saran pilihan autofocus yang digunakan untuk memotret objek2 bergerak. Pilihan yang efektif untuk pemotretan olahraga.
Angle of view : Sudut pandang atau sudut pemotretan. Cara melihat dan mengambil objek yang akan difoto.
Aperture diafragma : yaitu lubang tempat cahaya masuk kedalam kamera dari lensa keatas film.
Aperture priority auto exposure (A) : pencahayaan otomatis prioritas bukaan diafragma. Jika bukaan diafragma disetel terlebih dahaulu, kecepatan rana akan bekerja otomatis.
Artificial light : cahaya buatan manusia yang digunakan untuk memotret misalnya lampu kilat, api, dll.
ASA : singkatan dari American Standar Assosiation. Yaitu standar kepekaan film. Pengertiannya sama dengan ISO, hanya saja nama ASA dahulu umumnya dipakai diwilayah Amerika. Kecepatannya diukur secara aritmatis.
Auto Program (P) : fasilitas otomatis untuk memilih pencahayaan terprogram secara normal dan high speed(kecepatan tinggi), tergantung pada pemakaian panjang-pendek fokus lensa.
Auto winder : motor yang berguna untuk memajukan film secara otomatis dan cepat tanpa harus dikokang atau diengkol terlebih dahulu. Sering digunakan oleh pemotret olahraga atau yang mengutamakan objek-objek bergerak cepat.
Back light : Cahaya dari belakang, yaitu cahaya yang berasal dari belakang objek. Arah cahaya ini berlawanan dengan posisi kamera. Secara umum efek yang dihasilkan dapat menciptakan siluet; objek foto dikelilingi “rim light” atau cahya yang ada disekitar objek. Efek cahaya ini bisa merugikan pemotret sebab bila mengenai lensa akan menimbulkan flare.
Bayonet : Sistem dudukan lensa yang hanya memerlukan putaran kurang dari 90 derajat untuk melakukan penggantian lensa.
Birds eye view : Sudut pandang dalam pemotretan yang terlihat dari atas, mirip dengan apa yang diliat seekor burung yang sedang terbang.

Blitz : Lampu kilat atau flashgun. Alat ini merupakan cahaya buatan yang berfungsi menggantikan peran cahya matahari dalam pemotretan. Untuk menangkap kilatannya diperlukan suatu kecepatan tertentu yang telah disesuaikan (disinkronkan) dengan kamera. Cahaya blitz umumnya bisa ditangkap dengan kecepatan kamera 1/60 detik.

Blitzlichtpulver : Cikal bakal lampu kilat. Terbuat dari beberapa campuran bubuk diantaranya magnesium dan potassium chlorade yang dapat memancarkan cahaya bila disulut.
Blur : Kekaburan seluruh atau sebagian gambar karena gerakan yang disengaja atau tidak sengaja pada saat pemotretan dan efek besar kecilnya diafragma. Hal ini terjadi misalnya saat melakukan teknik panning atau zooming yang menggunakan kecepatan rendah.
Bottom light : Cahaya dari bawah objek, biasa juga disebut ‘base light’. Biasa digunakan sebagai cahaya pengisi dari arah depan. Fungsinya mengurangi kontras cahaya utama.
Bounce Flash : Sinar pantul. Pancaran cahaya tidak langsung yang berasal dari sumber cahaya (lampu kilat). Cara paling efektif yang dapat dicoba adalah memantulkan pancaran sinarnya kesudut lain sebelum cahaya itu mengenai objek pemotretan. Teknik pencahayan ini cocok untuk menghasilkan penyinaran lunak.
Bracketing : Suatu teknik pengambilan gambar yang sama dengan memberikan kombinasi pencahayaan yang berbeda-beda pada suatu objek (disamping pengukuran pencahayan normal).
Built-in diopter : Pengatur dioptri (lensa plus atau minus)yang sudah terpasang pada pembidik kamera. Berguna bagi pemotret berkacamata.
Bulb, B(ulb) bolam : Sarana kecepatan rana yang sangat lambat dikamera yang digunakan untuk memotret objek. Lama membuka rana ditentukan oleh pemotret, yaitu dengan menekan lalu melepas tekanan pada tombol shutter.
C : Singkatan dari continuous, yaitu sandi yang terdapat pada kamera. Fungsinya menyatakan penggunaan bidikan gambar secara beruntun dengan kecepatan tertentu (umumnya 3 bingkai per detik).
Candid camera : Foto atau potret yang dibuat dengan cara sembunyi-sembunyi sehingga objek foto tidak menyadarinya. Cara ini biasanya menghasilkan foto yang terkesan wajar atau alami. Umumnya tidak ada komunikasi antara pemotret dan objek foto. Keberhasilan foto sangat ditentukan oleh kemahiran pemotret mengungkapkan pesannya. Oleh Karen itu pemotret harus ekstra tekun, jeli,teliti dan sabar.
CCD : Singkatan dari charge couple device, yaitu chip pengganti film yang digunakan pada kamera digital untuk merekam gambar (citra)
Center of focus : Pusat perhatian. Sering juga disebut center of interest atau focus of interest. Pusat perhatian membuat pesan dan teknis yang ingin disampaikan pemotret tergambar secara fisik pada foto.
Center weight : Pengukuran pencahayaan yang tertuju hanya pada 60 persen daerah tengah gambar (bidang) foto.
Coating : Pemberian suatu lapisan tipis pada permukaan lensa. Fungsinya menahan pantulan cahaya dan melindungi lensa dari berbagai bahaya, misalnya jamur.
Cold tone : Warna yang bernada dingin; berwarna biru kelabu dengan nada warna ringan.
Color balance : Keseimbangan warna.
Composition : Komposisi, yaitu penempatan atau penyusunan bagian-baigan sebuah gambar untuk membentuk kesatuan dalam sebuah bidang tertentu sehingga enak dipandang.
Continuous light : Lampu kilat yang digunakan untuk memotret; cahayanya dapat menyala terus menerus (berulang-ulang).
Contrast : Kontras. Secara umum kontras diartikan sebagai perbedaan gradasi, kecerahan, atau nada (warna) antara bidang gelap (shadow) dengan bidang terang, atau warna putih yang mencolok sekali pada objek.
Cropping : Pemadatan/pemotongan gambar dalam foto atau sesuatu yang tercetak dengan membuang bagian-bagian tertentu yang kurang dikehendaki.
Density : Densitas atau kepekatan dalam fotografi. Istilah ini menyatakn tebal-tipis lapisan perak yang melekat pada film. Semakin pekat suatu warna, semakin gelap dan berat warnanya.
Depth : kedalaman, yaitu efek dimensional yang timbul karena ada perbedaan ketajaman.
Depth of field : bagian yang tampak tajam (tidak buram) dan jelas, yang berada dalam jangkauan tertentu. Biasanya juga disebut sebagai ruang tajam.
Diaphragm : Diafragma,yaitu lubang pada lensa kamera tempat cahaya masuk saat melakukan pemotretan. Lubang lensa ini dibentuk dari kepingan-kepingan logam tipis yang berada didalam atau dibelakang lensa. Bisa diciutkan atau dilebarkan.
Distortion : Distorsi, yaitu penyimpangan bentuk. Pada fotografi biasa terjadi pada pemotretan dengan lensa sudut lebar.
Fill in Flash : Lampu kilat pengisi. Dalam kondisi pemotretan yang tidak memerlukan lampu kilat, lampu ini tetap dinyalakan untuk menerangi bagian-bagian gelap dari objek, misalnya bayangan pada pemotretan diluar ruangan.
Film : Media untuk merekam gambar. Gambar dibuat diatas dasar yang fleksibel dan transparan. Film terdiri dari lapisan tipis yang mengandung emulsi peka cahaya, diatas dasar yang fleksibel dan transparan. Emulsi sendiri terdiri dari perak halida, yaitu senyawa yang peka cahaya.
Film Frame Counter : Penghitung jumlah bingkai film. Pendeteksi berangka yang menunjukkan jumlah film yang sudah terpakai.
Film transparency : Slide warna atau color reversal film, yaitu film positif yang biasa digunakan untuk keperluan iklan, pers, dll. Tujuannya adalah mendapatkan ketajaman dan warna gambar yang baik.
Filter : Penyaring dalam bentuk kaca (atau bahan lain yang tembus cahaya) yang mempunyai ketebalan rata; dipasang pada ujung tabung lensa.
Fix Lens : Lensa fix, yaitu lensa yang memiliki panjang fokus (titik api) tunggal, sudut pandangnya tetap.
Flash : Lampu kilat, yaitu jenis lampu buatan yang mampu menyediakan cahaya yang bisa dikendalikan.
Flash exposure compensation : Kompensasi pencahayaan lampu kilat, yaitu cara membuat alternatif pencahayaan lebih atau kurang dengan menggunakan lampu kilat.
Focus ring : Titik api atau pertemuan berkas sinar/cahaya melalui lensa setelah berbias atau dipantulkan.
FPS : singkatan dari frame persecond, yaitu satuan pengambilan gambar dalam gambar per detik.
GN : Singkatan dari guide number, yaitu kekuatan daya pancar cahaya lampu kilat yang merupakan perkalian antara jarak (dalam meter atau feet) dan diafragma.
High angle : Pandangan tinggi. artinya, pemotret berada pada posisi yang lebih tinggi dari objek foto.
High-Key photo : Sebutan untuk suatu foto yang didominasi nuansa putih.
High light : Bagian-bagian yang terang pada sebuah foto karena pantulan sinar.
Honeycomb : Perangkat atau alat tambahan berbentuk seperti sarang tawon.
Hot shoe : Sepatu panas. terdapat pada bagian atas kamera, berfungsi untuk memasang lampu kilat elektronik.
Image : Gambar yang terbentuk pada film atau pada tirai pengamat.
Incident light metering : Pengukuran cahaya jatuh, yaitu mengukur kuat cahaya yang menerangi objek.
Infinity : Jarak tak terhingga dengan tanda pada skala jarak.
Infrared : Inframerah, yaitu sinar merah diluar spektrum.
ISO : Singkatan Dari International Standart Organization, yaitu badan yang berwenang memberikan standar untuk kategori film yang digunakan didunia fotografi.
JIS : singkatan dari Japan Industrial Standart, yaitu ukuran kepekaan film, seperti ASA digunakan di Jepang.
Lens : Lensa, yaitu alat yang terdiri dari beberapa cermin yang mengubah benda menjadi bayangan yang bersifat terbalik, diperkecil, dan nyata.
Lens Hood : Tudung lensa yang digunakan untuk menutupi elemen lensa terdepan dari cahaya yang masuk secara frontal. Cahaya seperti ini akan menimbulkan efek flare (bintik cahaya putih) pada foto.
Light contrast : Kontras cahaya, yaitu tingkat kepekaan cahaya yang dihasilkan oleh suatu sumber cahaya. Hal yang paling mempengaruhi kontras cahaya adalah besar kecilnya sumber cahya.
Light meter : Pengukur kekuatan sinar. Biasa dipakai dalam pemotretan untuk menentukan besar diafragma atau kecepatan pada suatu kondisi pencahayaan.
Long Shot : Sudut pandang yang lebar yang memberi perhatian lebih pada objek pemotretan dengan cara memisahkannya dari latar belakang yang mungkin mengganggu.
Low angle : Pandangan rendah, yaitu sudut pandang dalam pemotretan dengan kedudukan pemotret lebih rendah dari objek pemotretan. Menghasilkan gambar seolah-olah objek lebih tinggi dari aslinya.
LT : Long Time Exposure, sama dengan pencahayaan panjang misalnya 2 detik atau lebih.
Macro : Makro. Pengertian makro dalam fotografi adalah saran untuk pemotretan jarak dekat. Fotografi makro akan menghasilkan rekaman objek (pada film) yang sama besar dengan objek aslinya (1:1), atau paling tidak setengah besar objek aslinya (1:2). Namun, lensa zoom yang mempunyai fasilitas menghasilkan rekaman objek seperempat besar benda aslinya (1:4) juga sudah bisa dikatakan makro.
Macro Lens : Lensa makro, yaitu lensa yang digunakan untuk memotret objek berukuran kecil atau pemotretan jarak dekat (mendekatkan objek). Umumnya dipakai untuk keperluan reproduksi karena dapat memberikan kualitas prima dan minim distorsi.
Magnification : Pembesaran. Diukur dari gambar film dengan perbandingan ukuran asli objek.
Main light : Sinar utama dalam pemotretan yang biasanya berasal dari depan objek. Biasanya digunakan untuk memunculkan bentuk atau wajah objek.
Medium format camera : Kamera format medium, yaitu jenis kamera SLR yang menggunakan jenis film 120 mm. Dibandingkan dengan kamera format kecil, kamera ini mempunyai keunggulan dalam pembesaran cetakan.
Medium shoot : Pandangan yang lebih mengarah kepada suatu tema pokok dengan latar belakang yang agak dihindari. Bisa digunakan untuk pemotretan berobjek orang, kira2 sebatas pinggul keatas.
Metering : Pola pengukuran cahaya yang biasanya terbagi dalam 3 kategori : center weight, evaluative/matrix dan spot
Metering center weight : Pola pengukuran cahaya menggunakan 60 persen daerah tengah gambar
Metering matrix : Pola pengukuran cahaya berdasarkan segmen-segmen dan persentase tertentu
Metering spot : Pola pengukuran cahaya yang menggunakan satu titik tertentu yang terpusat.
MF : singkatan dari Manual Focus, yaitu cara penajaman atau pemfokusan yang dilakukan secara manual.
Microphotography : Fotografi yang menggunakan film berukuran kecil, dengan bantuan mikroskop.
Monopod : sandaran atau penyangga kamera berkaki satu. Berfungsi membantu menahan kegoyangan. Sering pula disebut “unipod

Leave a Reply