Ada macam-macam perilaku audience. Dengan berlatih memahami dan mencari latar belakang penyebabnya, Anda memiliki peluang besar untuk bisa mengambil hati audience.
PERILAKU RAMBLER
Gejala: Berputar-putar, berbicara panjang dan OOT. Analisis, analogi dan berbagai contoh digunakan dengan tidak relevan.
Resep:
• Kembalikan fokus dan perhatiannya. Nyatakan kembali poin-poin yang relevan;
• Arahkan pertanyaan kepada audience secara keseluruhan, lihat reaksi mereka;
• Tanyakan hubungan antara topiknya dengan topik yang sedang didiskusikan;
• Gunakan alat bantu visual, mulailah menulis di flip chart, nyalakan OHP;
• Katakan: "Maaf, bisa diringkaskan poinnya saja?"
PERILAKU SHYNESS ATAU DIAM
Gejala: Kurangnya partisipasi aktif.
Resep:
• Ganti strategi dari diskusi kelompok ke transaksi individual dan sebaliknya;
• Beri penghargaan dan dorongan yang besar untuk setiap kontribusi;
• Libatkan secara langsung dengan bertanya kepadanya;
• Maintain kontak mata;
• Tunjuk Dia sebagai pemimpin kelompok kecil audience.
PERILAKU TALK-ACTIVE / BANYAK BICARA
Gejala: Tahu segala sesuatu, memanipulasi audience, suka mengeluh dan sebagainya.
Resep:
• Pahami berbagai komentarnya;
• Beri batas waktu untuk mengekspresikan komentar, dan lanjutkan acara;
• Buat kontak mata, dan bergeraklah ke arahnya;
• Beri perhatian khusus kepadanya saat break;
• Katakan: "Itu menarik sekali, sekarang kita lihat bagaimana pendapat yang lain".
PERILAKU SHARPSHOOTING / PENEMBAK JITU
Gejala: Mencoba menembak Anda atau mencoba menggoyang Anda.
Resep:
• Jika ada pertanyaan yang tidak kita tahu jawabannya, minta ia sendiri menjawabnya, atau limpahkan kepada audience;
• Tekankan sekali lagi bahwa ini semua adalah proses belajar bersama;
• Abaikan jika sangat sulit diubah.
PERILAKU HECKLER / TUKANG MENDEBAT
Gejala: Selalu tidak setuju dengan apapun yang Anda katakan, melakukan serangan secara pribadi.
Resep:
• Alihkan pertanyaannya kepada audience atau kepada orang lain yang lebih mendukung Anda;
• Akui perasaannya, dan lanjutkan sesi;
• Akui dan pahami poin positif dari komentar atau pertanyaannya;
• Katakan "Saya hargai pendapat Anda, tapi Saya juga ingin mendengar dari yang lain".
PERILAKU GRANDSTANDING / BERSIKUKUH
Gejala: Terjebak pada agenda pribadi.
Resep:
• Katakan "Anda berpegang pada pendapat, keyakinan atau perasaan Anda sendiri. Saya hargai itu, tapi kita sekarang harus melanjutkan ke subyek berikutnya";
• Atau katakan: "Bisakah Anda menjadikannya sebagai pertanyaan?";
• Atau katakan: "Kita mungkin bisa melanjutkannya jika waktu memungkinkan, setelah presentasi mungkin?"
PERILAKU HOSTILITY
Gejala: Bertahan, marah, atau membuka arena tempur.
Resep:
• Hostility bisa jadi adalah topeng dari sebuah ketakutan. Lakukan reframe dengan kata-kata yang bisa menunjukkan bahwa di balik semua itu adalah ketakutan. Ini akan men-depersonalize-nya;
• Respon ketakutannya, bukan sikap hostile-nya;
• Tetap tenang dan sopan. Jaga temperamen;
• Jangan tunjukkan ketidaksetujuan. Bangunlah argumentasi berdasarkan apa yang keluar dari mulutnya;
• Pertahankan kontak mata tanpa amarah;
• Selalu buka peluang baginya untuk menarik diri secara terhormat, jangan dipermalukan;
• Katakan: "Anda sepertinya kecewa sekali, apakah yang lain juga demikian" Cek audience atas pertanyaan Anda itu. Ini akan menciptakan tekanan lingkungan baginya;
• Jangan gunakan berbagai asumsi atau tuduhan. Bertahanlah pada fakta;
• Doronglah agar masalah bisa diselesaikannya sendiri. Bisa jadi ia belum punya solusi atau bisa jadi ia terlalu pesimis;
• Jika terpaksa, abaikan saja;
• Bicaralah padanya secara pribadi selama break;
• Sekali lagi jika terpaksa, mintalah ia meninggalkan ruangan demi kenyamanan audience yang lain.
PERILAKU GRIPPING
Gejala: Mengajukan komlain yang mungkin beralasan.
Resep:
• Tunjukkan kepadanya bahwa kebijakan sesi tidak bisa diubah;
• Validasi komentar atau poinnya, mungkin ia akan bisa menerima;
• Tunjukkan bahwa Anda berkeinginan untuk berdiskusi dengannya secara pribadi;
• Tunjukkan betapa ketatnya waktu yang tersedia untuk sesi Anda.
PERILAKU NGOBROL / SIDE CONVERSATOR
Gejala: Mengobrol, bisa tentang topik yang sedang didiskusikan, bisa juga tidak. Yang jelas, ini bisa mengalihkan perhatian orang lain dari Anda.
Resep:
• Jangan permalukan mereka;
• Tanyakan pendapatnya berkaitan dengan topik yang sedang didiskusikan;
• Minta mereka berbagi pandangannya;
• Melangkahlah ke arah mereka dengan rileks;
• Pertahankan kontak mata;
• Berkomentarlah tentang fenomena itu, tapi jangan memandang ke arah mereka melainkan ke audience keseluruhan;
• Berdirilah di dekat mereka, tanya pada audience di sebelah mereka sebuah pertanyaan, sehingga pusat diskusi akan berada di wilayah mereka;
• Jika terpaksa berhentilah, dan tunggu.
PERSIAPAN UNTUK MENGHADAPI BERBAGAI PERILAKU
• Buat aturan untuk mengangkat tangan bila ingin berkomentar atau bertanya;
• Atau, katakan bahwa tanya jawab akan dilakukan di akhir sesi;
• Jika ada yang mulai menginterupsi, ingatkan kembali aturan di atas;
• Jika mereka tetap ngotot, Anda bisa membuka diskusi terbuka. audience selain mereka, cenderung akan berpihak kepada Anda. Ingatlah bahwa tugas Anda bukan terlibat dalam debat dan argumentasi, Anda fasilitatornya;
Separuh tanggungjawab sesi ada pada audience.
Mereka bertanggungjawab untuk datang tepat waktu, mengikuti seluruh sesi sampai selesai, mendengarkan Anda, bertanya secara relevan, menjaga kesopanan dan kedamaian.
Tugas Anda: Menciptakan itu semua.
Dicopy dari: milis-bicara.blogspot.com
Written by Admin in
Speak Up
Mengendalikan Perilaku Audience
Popular Posts
-
Pengertian Uang Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima saecara umum. Alat tukar it...
-
5 Hukum Komunikasi Yang Efektif (The 5 Inevitable Laws of Efffective Communication) yang kami kembangkan dan rangkum dalam satu kata yang me...
-
Setiap pagi saya memulai hari saya dengan segelas kopi dan Google Reader . Google Reader ini adalah aplikasi untuk aggregator RSS dari websi...
-
9 Penyebab Ketakutan Berbicara di Depan Umum Hampir kebanyakan orang yang pernah merasakan berbicara didepan umum, pasti pernah mengalami ...
-
Normal 0 <-->Secara lughawi atau bahasa (Inggris), esai (essay) artinya (1) karangan, esei (sastra) dan (2) skripsi. Sebagai kata kerj...
Category List
- a (1)
- Add On (1)
- aktifitas (2)
- Audio Books (2)
- Download (3)
- Ebooks (3)
- Economics (3)
- Ekonomi (2)
- Ekonomi Syariah (1)
- English (3)
- Etc (1)
- Fotography (1)
- islami (1)
- IT (3)
- Japanese (1)
- Menulis (1)
- Pengalaman (1)
- Photography (2)
- Psikologi (1)
- Speak Up (5)
- Tips (3)
- Uang (1)
- Vocabulary (2)